Sebagai kota Metroplolitan, tentunya Jakarta menjadi kota yang sangat ramai dikunjungi bagi mereka yang ingin mencari peruntungan di kota besar ini. Menjulangnya gedung-gedung tinggi yang menjadi markas perusahaan – perusahaan besar nasional maupun multi nasional, sehingga bukan hal yang mustahil jika kamu bisa menjadi orang sukses di kota besar ini.
Untuk dapat bertahan di kota ini, tentunya kalian harus memiliki keahlian – keahlian yang bisa kalian gunakan untuk mencari pekerjaan ataupun membuka usaha sendiri dengan berdagang. Jika kalian tidak memiliki keahlian, jangan harap kalian bisa bertahan hidup dikota yang cukup keras ini. Tak heran, banyak orang yang memaksa untuk hidup dikota besar ini dengan menghalalkan berbagai cara. Dari mulai melakukan tindak kriminal secara membabi buta seperti begal, copet, jambret, maling, rampok ataupun dengan cara halus seperti mengemis dengan cara yang memaksa sampai dengan penipuan –penipuan yang kerap merugikan masyarakat. Ada juga yang menggunakan hobi balapan sebagai penghasilan.
Memang sangat menyenangkan jika sebuah hobi dapat menghasilkan sesuatu yang menguntungkan. Saat menjalaninya pun akan terasa sangat menyenangkan tanpa beban. Namun hal tersebut tidak berlaku untuk mereka yang memiliki hobi balap liar. Pada dasarnya jika kalian memiliki hobi balap, itu bukan suatu kesalahan jika kalian melakukannya di arena sirkuit yang memang khusus untuk mereka yang ingin menyalurkan hobinya balapan. Akan tetapi, masih saja ada yang membandel untuk melakukannya di jalan – jalan protokol di Jakarta.
Hobi balapan tentunya memiliki resiko yang sangat besar untuk keselamatan, baik itu bagi pembalap ataupun untuk orang lain. Namun para pembalap liar selalu saja mengabaikan itu semua hanya semata – mata ingin memperoleh penghasilan dalam jumlah besar melalui hobinya tersebut. Dan yang terparah lagi, kegiatan ini menjadi sering atau bahkan rutin dilakukan pada malam hari dengan berdalih bahwa dimalam hari jalanan agak regang dan bahkan sepi pengendara.
Keberadaan pembalap liar ataupun biasa disebut dengan Joki, tentunya sangat meresahkan masyarakat. Terlebih lagi jika ada sekumpulan geng motor yang brutal atau terjadi senggolan yang mengakibatkan perkelahian. Untuk itu keberadaan balap liar tentu tidak dibenarkan untuk merajalela di jalanan Jakarta.
Kehidupan dikota besar inilah yang membuat mereka memilih untuk menjadi seorang joki liar. Yang mereka andalkan hanyalah keahlian berbalap yang menjadi hobi menghasilkan untuk memenuhi kebutuhan sehari-hari. Biasanya balapan tersebut diselenggarakan oleh para pemilik bengkel untuk mendapatkan popularitas. Mereka menyewa joki untuk mengadu motor yang mereka rakit dengan bengkel lain kemudian mereka bertaruh, untuk mendapatkan yang tercepat.
Bukan hanya bengkel saja yang memperoleh popularitas, akan tetapi kemahiran seorang joki mengendarai akan ikutan naik juga. Selain mendapatkan uang, mereka juga akan terkenal diarea balap dan dengan mudah menggaet wanita-wanita cantik yang suka dibonceng dengan kecepatan tiggi.
Apa yang mereka perolehpun memiliki resiko yang sangat tinggi. Aksi balap liar yang dilakukan pada malam hari selain membahayakan keselamatan untuk para joki dan pengendara lain, merekapun harus menghindari razia polisi yang kerap patrol pada malam hari. Merekapun harus umpet – umpetan bahkan berpindah – pindah arena balap agar tidak tertangkap polisi.
Kehidupan di Jakarta memang keras, untuk itu jika kalian berniat ingin mengadu nasib dikota ini, tentunya kalian harus dibekali dengan keahlian – keahlian yang berguna dan bermanfaat untuk semua orang.