Anies Baswedan merupakan gubernur DKI Jakarta yang berhasil menyampaikan pencapaian DKI Jakarta yang berhasil keluar dari 10 besar kota termacet di dunia. Dimana hal ini telahd isampaikan di depan Presiden joko Widodo dan beberapa pejabat negara lainnya di Istana Negara, Jakarta. Anies mengucapkan untuk izinkan kami juga melaporkan bahwa Jakarta pada tahun 2021 ini keluar dari daftar 10 besar kota termacet di dunia, pada sambutan puncak hari Pers Nasional di Istana Negara.
Dimana Anies ini mengatakan bisanya semau orang ingin masuk ke dalam daftar 10 ebsar, tetapi bedanya urusan slot online dengan urutan tingkat kemacetan ini justru banyak yang ingin keluar dari angka 10 besar. Dimana Jakarta mengungkapkan tahun 2017 berada di urutan keempat kota termacet di dunia yang berangsur membaik di urutan ketujuh di tahun 2018 dan di urutan ke-10 pada tahun 2019.
Pencapaian DKI Jakarta ini sendiri berhasil keluiar dari urutan 10 daftar kota besar termacet di dunia berdasarkan penilaian lembaga TomTom Traffic Index. Dimana TomTom ini menempatkan DKI Jakarta pad aurutan ke-31 dari 216 kota besar di sebuah dunia. Peringkat ini sendiri merupakan salah satu hasil penilaian tingkat kemacetan di tahun 2021 yang saat ini berada di angka rata-rata 36%. Angka rata-rata kemacetan ini sendiri berkurang dibandingkan di tahun 2019 yang dicatat oleh TomTom yang mencapai sebesar 53 persen. Utnuk penilaian TomTom ini sendiri tingkat kemacetan ibukota Jakarta di tahun 2021 berada di titik rendh saat penerapan pemberantasan sosial berskala besar (PSBB) di bulan April 2021, yaitu 11 persen.
Sedangkan untuk tingkat kemacetan tertinggi di tahun 2021 tercatat sebelum kasus Covid-19 ditemukan di negara Indonesia atau di bulan Februari 2021, angka kemacetan berada di angka 61 persen.
Pemprov DKI Jakarta juga harus membenahi tarnsportasi umum yang ada untuk bisa mengatasi kemacetan ibukota Jakarta. Oleh sebab itu, kendaraan umum harus dibuat lebih nyaman, mudah diakses, dan terintegrasi.